Hingga Selasa (25/3/2014), belum ada satupun serpihan pesawat
Malaysia Airlines (MAS) MH370 yang ditemukan. Pertanyaan yang muncul
kemudian adalah, apa yang akan dilakukan selanjutnya setelah serpihan
tersebut ditemukan.
Menurut Kepala Pusat Penyelidikan Keselamatan dan Kecelakaan di
Universitas Cranfield, Inggris, Matthew Greaves, para ahli forensik akan
mampu menemukan banyak petunjuk dari hanya secuil bukti sekalipun.
“Para penyelidik sudah terlatih untuk mendapat banyak (petunjuk) dari sedikit bukti saja,” kata Greaves.
Jika serpihan MH370 ditemukan, para ahli forensik akan mencoba
mendulang informasi sebanyak-banyaknya. Mereka akan menyelidiki
bagaimana sudut dan kondisi pesawat ketika jatuh ke air.
Tanda-tanda yang ditunjukkan pada serpihan, seperti lengkungan atau
retakan bisa jadi petunjuk seberapa keras benturan yang terjadi.
Sementara itu, pengamatan pada bagian lain bisa pula digunakan untuk
mengetahui apakah pesawat hancur di udara, atau jatuh dalam keadaan
utuh. Bahkan, satu paku keling pada badan pesawat pun bisa memberikan
beberapa petunjuk berharga.
Kendati demikian, menurut Greaves, hal itu akan memakan waktu lama.
“Mereka (para penyelidik) tentu tidak akan menyerah begitu saja dan
jika serpihan tersebut ditemukan, mereka akan tahu apa yang terjadi,
namun belum tentu mereka mengetahui apa yang menjadi penyebabnya,” kata
Greaves.
Penyelidikan akan dipimpin oleh Departemen Penerbangan Sipil
Malaysia. Namun, ada kemungkinan badan asing juga akan dilibatkan,
lantaran kurangnya pengalaman Malaysia dalam penyelidikan semacam ini.
(Reuters)